Ragam  

“Tenggarong Art Festival” Jadi Ajang Unjuk Karya Seni Rupa Kukar

Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif, Dispar Kukar David Haka. (Istimewa)

KUTAI KARTANEGARA — Event “Tenggarong Art Festival” untuk kali pertama digelar di Kutai Kartanegara (Kukar) Ahad (13/3/2022). Penyelenggaraan ajang ini bermula dari permintaan pelaku ekonomi kreatif terutama seni rupa.

Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar David Haka mengungkapkan, para seniman mempertanyakan kenapa seni rupa tidak difasilitasi. Padahal Dispar Kukar diketahui memberikan fasilitas pada subsektor lain seperti perfilman.

“Mereka mendatangi Kadispar Kukar dan Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kukar.  Di dalam presentasi tersebut, mereka menerangkan  jumlah komunitas rupa seperti mural dan grafiti di Kukar itu banyak,” beber David kepada awak media.

Baca Juga  Pemkab Kukar Gandeng IPB Rumuskan Kebijakan Pembangunan Tepat Sasaran

“Bahkan, pernah dipanggil membuat mural atau grafiti di sejumlah kabupaten/kota di luar Kalimantan diantaranya Surabaya dan Makassar,” sambungnya.

David menyebut hasil karya mereka terbilang bagus. Lantaran memiliki hak intelektual karena hasil goresan tangan sendiri. Untuk per meter-nya saja mereka dibayar mencapai Rp 700 ribu.

“Makanya kami buatkan (event) dan konsepkan seperti itu. Makanya pertama kali dibikin di Kukar,” ujarnya.

Dijelaskan, hasil karya yang ditampilkan pada Ahad (13/3/2022) di Gedung Kekraf itu gratis karena mereka menawarkan diri. Dispar hanya memberikan fasilitas berupa tempat lantaran jika bayar pasti mahal.

Baca Juga  MHU Bawa Misi Merajut Keselamatan Bersama Mitra Kerja dalam Peringati Bulan K3 Nasional 2024 

Di samping itu tujuan event ini untuk menarik minat masyarakat agar mengetahui adanya mural dan grafiti di Kukar.

“Ini dibuat supaya orang tau bahwasanya sudah menggeliat. Karena salah satu subsektor ekonomi kreatif,” urainya.

David menyatakan ke depan pihaknnya akan membuat event serupa dengan skala besar yang bertajuk “Kukar Art Festival”. Sehingga bisa mengundang sejumlah daerah dan beberapa provinsi lain. Apalagi jaringan subsektor seni rupa luas sampai di luar negeri.

“Event ini sebagai tolok ukur. Jika sukses dan tanggapannya mencapai ekspetasi kami, memungkinkan saja kami laksanakan yang lebih besar dengan melibatkan subsektor lainnya,” tegasnya. (man)