BARABAI – Musibah banjir yang kembali melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengundang kepedulian banyak pihak. Pengurus Keluarga Bubuhan Banjar Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (KBBKT-KU) Kutai Kartanegara (Kukar) mengantarkan langsung bantuan ke lokasi musibah.
Dipimpin Plt Sekretaris Umum (Sekum) Agus Hamidiansyah, rombongan berangkat dari Tenggarong, Kukar pada Sabtu (4/12/2021) melalui perjalanan darat. Dalam rombongan juga turut hadir ketua pelaksana kegiatan Muhammad Kusasi beserta pengurus lainnya.
Setibanya di posko banjir di Kecamatan Barabai, rombongan diterima langsung Camat Barabai Muhammad Ramadhan serta sejumlah unsur relawan dari berbagai elemen.
“Selain untuk silaturahmi, kami mengucapkan banyak terimakasih atas rasa simpati dan bentuk kepedulian serta bantuan sesama warga Banjar. Terutama bagi yang berada di perantauan di Kukar,” kata Ramadan.
Plt Sekum KBBKTKU Agus Hamidiansyah mengatakan, solidaritas warga Banjar di Kukar ini juga untuk menjaga kebersamaan di antara warga Banjar perantau. Pasalnya kata dia, dengan kekuatan ikatan yang kuat, warga Banjar akan bisa saling menguatkan satu sama lain di tengah kondisi bencana.
“Supaya kita bisa saling menguatkan di tengah kondisi bencana saat ini,” tambahnya
Sementara itu Ketua Panitia Kusasi menyampaikan bantuan yang disalurkan yaitu sembako yang beragam. Sejumlah uang tunai yang diterima melalui posko peduli banjir HST juga telah dibelikan kebutuhan sembako. Dia pun mendoakan agar masyarakat yang membantu bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Ketua Umum KBBKTKU Kukar Muhammad Yamin dan Ketua Harian KBBKTKU Kukar Rakhmadi diketahui memberikan dukungan penuh dalam kegiatan ini. Terlebih pembuatan posko bencana semacam ini sudah beberapa kali digelar KBBKTKU Kukar saat terjadi sejumlah musibah.
Diketahui, banjir di Kecamatan Barabai, Kabupaten HST, Kalsel kembali terjadi sejak Rabu (17/11/2021). Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten HST mencatat akibat banjir yang merendam di enam Kecamatan mengakibat sebanyak 5.500 jiwa dari dua ribu kepala keluarga terdampak. (man)