SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah menyoroti program e-Parking yang telah diterapkan Pemkot Samarinda. Dia menganggap masih belum meratanya realisasi tersebut.
“Kan awalnya ada 10 titik lokasi penggunaan e-Parking sebagai role model. Tetapi yang terealisasi hanya tiga titik saja. Ini kan ada permasalahan sendiri,” kritiknya.
Laila menginginkan Pemkot Samarinda lebih menggenjot program ini dengan mengedukasi masyarakat untuk bisa melakukan sistem pembayaran nontunai. Karena program e-Parking ini banyak manfaatnya bagi Samarinda.
“e-Parking ini kan bisa meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan bisa menertibkan perparkiran liar,” ungkap Laila.
Laila juga mengatakan, Pemkot Samarinda harus mencari permasalahan mengapa penerapan e-Parking hanya terealisasi di tiga titik. Kemudian sosialisasi juga sangat perlu lebih digalakkan lagi ke masyarakat luas.
“Menurut saya sendiri untuk salah satu permasalahannya ada di sosialisasi ke masyarakat. Karena selama ini sudah dibiasakan dengan langsung membayar tunai. Andai pembayaran tunai itu masuk ke e-Parking tentu sangat bisa meningkatkan PAD,” jelasnya.
Laila memaparkan, Wali Kota Samarinda mewacanakan peluncuran kembali parkir berlangganan. Namun tentunya terlebih dahulu akan menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat.
“Warga Samarinda ini sudah terbiasa tidak mau ribet ketika membayar parkir, tinggal menggunakan uang tunai. Tentu diperlukan lagi sosialiasi yang rutin agar masyarakat terbiasa menggunakan e-Parking. Karena uang tersebut bisa meningkatkan PAD Kota Samarinda,” pungkas Laila. (nta)