SAMARINDA – Keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang memberikan tanggung jawab minyak goreng ke produsen mendapat sorotan. Wakil Ketua DPRD Samarinda Subandi mengatakan, sangat disayangkan jika Pemkot memberikan tanggung jawab minyak goreng sepenuhnya kepada produsen.
Subandi beralasan, untuk harga sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Karenanya jangan sampai ada perubahan yang bukan dari pusat.
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) memberikan solusi dengan subsidi minyak goreng kemasan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng. Akan tetapi kembali Pusat mengubah peraturan dengan menetapkan harga tertinggi dan menghapus subsidi minyak goreng. Namun subsidi dihadirkan kepada minyak goreng curah.
“Ya, sekarang minyak goreng curah diberikan subsidi. Tetapi memang tidak terlalu ramai lagi karena minyak goreng kemasan sudah banyak dijual dipasaran walaupun dengan harga tertinggi,” sebut Subandi dihubungi via telepon.
“Tetapi harapan kami yang penting tidak langka. Sehingga masyarakat mudah mendapatkan minyak goreng, ” sambungnya.
Subandi juga mengharapkan harga minyak goreng bisa turun. Menurutnya hal itu yang ditunggu oleh Pemkot Samarinda. Sedangkan, untuk minyak goreng curah sudah berkurang permintaannya. Dikarenakan minyak goreng sudah tidak langka lagi.
“Untuk harga minyak curah juga sudah naik, di mana untuk beberapa pekan kemarin perliter Rp 11.000, dan sekarang per liter Rp 14.000. Harapannya Pemkot bisa tetap mengevaluasi, jangan sepenuhnya dilepas kepada produsen karena ditakutkan harga bisa bermain, ” pungkas Subandi. (nta)